Rf Gordyn

Kyai Haji Nur Ali

K.H. Nur Ali 
K.H. Nur Ali


Ujung Malang (sekarang Ujung Harapan), Bekasi-Utara, Telah melahirkan pahlawan nasional yang patut dibanggakan. K.H. Noer Ali, 15 juli 1914 dilahirkan di sana, KH Nur Ali lahir dari rahim Hj. Maimunah binti Tarbin yang bersuamikan H. Anwar bin Layu, KH Nur Ali terlahir sebagai golongan menengah di kampungnya itu.
Pada usia 7 tahun Kh Noer Ali mengaji kepada Guru Maksum bekasi dan Guru Mughni, banyak sekali ilmu yang didapat dari kedua gurunya tersebut yang mendasari jiwanya dengan keislaman , setelah dewasa Kh Noer Ali belajar kepada ulama besar di Betawi bernama Guru Marzuki disamping mempelajari ilmu-ilmu agama Guru Marzuki juga mengajari ilmu-ilmu beladiri , Hingga Beliau terkenal sakti dan tidak mempan ditembus peluru , bahkan Penjajah Belanda pun kesulitan menangkap Kh Nur Ali , sering menghilang dan tidak dapat dilihat oleh mata awam hingga masyarakatpun memberi gelar Kh Nur Ali sebagai” belut Putih” yang sangan licin.
Dengan semangat belajar yang tinggi Kh Nur Ali dengan Berat Hati Mengutarakan keinginannanya kepada ayahnya bahwa dirinya akan Menuntut Ilmu di Mekkah, Kh Nur Ali menyadari betul siapa ayahnnya yang hanya seorang Petani dan tidak mungkin memilki banyak uang untuk belajar Di Mekkah. Karena didorong rasa semangat belajar anaknya yag tinggi, ayahnya pun tak ingin mematahkan semangatnya , maka Ayahnyapun berusaha keras untuk mendapatkan Uang agar anaknya dapat belajar di Mekkah walaupun harus meminjam dan dibayar dengan di cicil selama bertahun-tahun. Dengan harapan kelak anaknya dapat menjadi orang yang berguna di masyarakat.
Tahun 1934 Kh Nur Ali akhirnya melanjutkan belajar Di Mekkah di madrash Darul u’lum, guru-guru beliau antara lain Syeck Ali al maliki, Syech Umar Turki, Syeck umar Hamdan Syech Ahmad Fathani dll. DiMekkah beliau bertemu dengan pelajar asal indonesia seperti Kh Masturo, Kh Sybro Malisi, Kh Hasbulloh dan masih banyak lagi. Hingga beliau memperakarsai membentuk himpunan Pelajar betawi dan Himpunan Pelajar Indonesia karena jiwa Nasionalisme dan prihatin melihat Bangsa Indonesia masih di jajah oleh Belanda. Bersama dengan rekan-rekannya Kh Nur Ali aktif melakukan pertemuan-pertemuan untuk mencari solusi dan dukungan bagaimana mengusir penjajah Belanda dari Bumi Indonesia.
Setelah enam tahun belajar di Mekkah Kh .Nur Ali mendirikan Pondok pesantren Attaqwa di ujung harapan Bekasi, disamping mengajar di pesantren Kh Nur Ali juga mengajak umat untuk angkat senjata melawan Penjajah Belanda, walaupun dengan senjata yang sangat sederhana namun banyak dari rakyat yang begabung dengan Kh Nur Ali untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Apalagi nama Kh Nur Ali sudah sangat terkenal dengan kesaktiaannya. Suatu Ketika beliau ditangkap Belanda hanya pasrah saja dan tidak melakukan perlawanan, Kh Noer Ali digring masuk kedalam Truk Tentara Belanda. Ditengah jalan KH Nur Ali memohon kepada Alloh minta perlindungan, Bukan main kagetnya tentara Belanda yang mengawal Kh Nur Ali di dalam Truk, Kh Nur Ali menghilang begitu saja dalam pandangan mata tentara Belanda. Membuat Nyali Tentara Belanda semakin Ciut “.
Dan suatu ketika Kh Nur Ali dan para lasykarnya bergerilya kedalam hutan, para laskar terlihat sangat kelaparan karena berperang Gerilya dengan Pasukan Belanda, Saat intu Kh Nur Ali sholat selesai sholat minta kepada Alloh agar di berikan para laskar tersebut makanan. Maka dengan mengulum dan merlemparkan secarik kertas ketanah tiba-tiba terbentang dihadapannya Nasi dan lauk pauknya, Subhanalloh…..
jangan lupa click samping kanan blog ini sebagai donasi anda pada blog ini!Dan Ketika masa perjuangan dengan Penjajah berakhir Kh Nur Ali kembali berjuang dibidang Dakwah dan pendidikan di Pondok Pesantren At Taqwa yang ia bangun di Bekasi. walaupun beliau Seorang Ulama besar beliau masih saja haus akan ilmu, dan beliau mengaji kepada Habib Ali Al habsyi Kwitang jakarta untuk bertabaruk.
Generated image
Tanggal 3 Mei 1992 Kh Nur Ali wafat dalam usia 78 tahun. Masyarakat dan para ulama merasa sangat kehilangan sosok ulama dan pejuang yang telah banyak berjasa bagi negara. Maka tahun 2006 Pemerintah memberikan gelar pahlawan Nasional Kepada Kh Nur Ali dan Namanya pun di abadikan menjadi nama jalan Kh Nur Ali di kalimalang bekasi. Kini Pondok pesantrennyapun berkembang dengan Pesat .


Munawaroh, salah satu kemenakan Nur Ali mengatakan, keluaga Nur Ali cukup disegani di wilayah Ujung Harapan. Para pemegang kekuasaan dan pegambil kebijakan di Pesantren At-Taqwa pun, semuanya merupakan kerabat Nur Ali, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ia pun menceritakan riwayat kepahlawanan tokoh At Taqwa itu yang berjuang lewat dakwahnya yang tak mengenal waktu dan jarak. Kondisi Pesantren At-Taqwa sendiri dari segi bangunan bisa dibilang sangat sederhana. Tapi jangan ditanya soal hasil didikannya. Sistem yang telah dibuat Nur Ali sejak pertama kali mendirikan pesantren ini masih terus dipertahankan.
Disiplin yang tinggi yang ditekankan pada setiap santri, menjadikan santri-santri At-Taqwa cerdas dan berkualitas. Bahkan banyak di antaranya yang mampu bersaing di kancah internasional, seperti di Mesir, Kairo, dan sebagainya. Para santri terbiasa menggunakan Bahasa Arab dan Inggris pada hari-hari tertentu sehingga membuat mereka mampu bersaing dengan mahasiswa dari negara lain ,jika ia dikirim ke luar negeri.
Saat ini masjid nya (dalam pembangunan/renovasi) walaupun belum selesai sudah terlihat sangat megah.









-----
I'm using youtube downloader